Kamis, 23 Desember 2010

ROUTER, BRIDGE DAN REPEATER

A. ROUTER, BRIDGE DAN REPEATER

1. Router

Router adalah merupakan piranti yang menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda tipe maupun protokol. Dengan router dapat dimungkinkan untuk :

· Menghubungkan sejumlah jaringan yang memiliki topologi dan protokol yang berbeda.

· Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada lokasi yang lain.

· Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil dan muda untuk dikelola.

· Memungkinkan jaringan dihubungkan ke internet dan informasi yang tersedia dapat diakses oleh siapa saja.

· Mencari jalan terefisien untuk mengirimkan data ke tujuan.

· Melindungi jaringan dari pemakai-pemakai yang tidak berhak dengan cara membatasi akses terhadap data-data yang tidak berhak untuk diakses.

Gambar Fungsi Router

2. Bridge

Bridge adalah jenis perangkat yang diperlukan jika dua buah jaringan bertipe sama (ataupun bertopologi berbeda) tetapi dikehendaki agar lalu lintas lokal masing-masing jaringan tidak saling mempengaruhi jaringan yang lainnya. Bridge memiliki sifat yang tidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya, disamping itu bridge memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengiriman dan penerimaan data.

Gambar Fungsi Bridge Pada Jaringan

3. Repeater

Repeater adalah piranti yang berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat sinyal atau isyarat yang melewatinya, Dua sub jaringan yang dilewatkan pada repeater memiliki protokol yang sama untuk semua lapisan. Repeater juga berfungsi untuk memperbesar batasan panjang satu segmen. Sehingga dapat digunakan untuk memperpanjang jangkauan jaringan.

Fungsi Repeater

PROTOKOL

A. PROTOKOL

Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik. Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).

1. Komponen Protokol

1) Aturan atau Prosedur

· Mengatur pembentukan/pemutusan hubungan

· Mengatur proses transfer data

2) Format atau Bentuk

· representasi pesan

3) Kosakata

· Jenis pesan dan makna masing-masing pesan

2. Fungsi Protokol

Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan berikut:

· Fragmentasi dan reassembly: Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.

· Encaptulation: Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.

· Connection control: Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection) komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.

· Flow control: Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.

· Error control: Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

· Transmission service: Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.

2. Susunan Protokol

Protokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Hal ini mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalam layer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi tujuan dari setiap layer ini adalah memberi layanan ke layer yang ada di atasnya. Susunan dari layer ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi. Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface ini menentukan layanan layer yang di bawah kepada layer yang di atasnya. Pada saat merencanakan sebah jaringan, hendaknya memperhatikan bagaimana menentukan interface yang tepat yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan.

3. Standarisasi Protokol (ISO 7498)

ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) Reference Model.

Gambar OSI 7 Layer

Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.

1. Application Layer: interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yang diakses. Kelompok aplikasi dengan jaringan:

· File transfer dan metode akses

· Pertukaran job dan manipulasi

· Pertukaran pesan

2. Presentation Layer: rutin standard me-presentasi-kan data.

· Negosiasi sintaksis untuk transfer

· Transformasi representasi data

3. Session Layer: membagi presentasi data ke dalam babak-babak (sesi)

· Kontrol dialog dan sinkronisasi

· Hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi

4. Transport Layer:

· Transfer pesan (message) ujung-ke-ujung

· Manajemen koneksi

· Kontrol kesalahan

· Fragmentasi

· Kontrol aliran

5. Network Layer: Pengalamatan dan pengiriman paket data.

· Routing

· Pengalamatan secara lojik

· setup dan clearing (pembentukan dan pemutusan)

6. Data-link Layer: pengiriman data melintasi jaringan fisik.

· Penyusunan frame

· Transparansi data

· Kontrol kesalahan (error-detection)

· Kontrol aliran (flow)

7. Physical Layer: karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data.

PERBEDAAN SINYAL / ISYARAT ANALOG DENGAN DIGITAL

A. PERBEDAAN SINYAL / ISYARAT ANALOG DENGAN DIGITAL

1. Sinyal Analog

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.

· Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.

· Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.

· Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Gambar Sinyal Analog

2. Sinyal Digital

Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tibatiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

Gambar Sinyal Digital

komunikasi data

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI DATA

Komunikasi Data merupakan bentuk komunikasi yang secara khusus berkaitan dengan transmisi atau pemindahan data antara komputer-komputer, komputer dengan piranti-piranti yang lain dalam bentuk data digital yang dikirimkan melalui media Komunikasi Data.

Gambar Komunikasi Data.

Komunikasi Data saat ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, karena telah diterapkan dalam berbagai bentuk aplikasi misal: komunikasi antar komputer yang populer dengan istilah internet, Handphone ke komputer, Handphone ke Handphone, komputer atau handphone ke perangkat lain misal: printer, fax, telpon, camera video dll

Model Komunikasi data:

1. Komunikasi data Simplex: satu arah

2. Komunikasi data Half Duplex: Dua arah bergantian

3. Komunikasi data Full Duplex : Dua arah bisa bersamaan

1. Komponen Komunikasi Data

· Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data, berupa komputer, alat lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.

· Penerima, adalah piranti yang menerima data, juga bisa berupa komputer, alat lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.

· Pesan / Data, adalah informasi yang akan dipindahkan bisa berupa apa saja, teks, angka, gambar, suara, video, atau kombinasi dari semuanya.

· Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data, bias berupa kabel, cahaya maupun gelombang magnetik.

· Protokol, adalah aturan-aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih alat untuk dapat saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau lebih mungkin saja bisa saling terhubung tetapi tidak dapat saling berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidak dapat diterima oleh alat yang dituju.

MODEL DATA

MODEL DATA

Kumpulan konsep-konsep yang terintegrasi untuk menggambarkan data, relationships antar data, dan batasan-batasan data dalam organisasi.

Data Model terdiri dari :

· Bagian struktural, berisikan sekumpulan aturan berdasarkan database yang dapat dibuat;

· Bagian manipulasi, mendefinisikan tipe operasi yang boleh dilakukan;

· Aturan-aturan Integritas.

Kegunaan untuk

· Merepresentasikan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dipahami.

· untuk menetapkan konsistensi dalam memandang, mengorganisir, menginterpretasikan dan memperlakukan database.

Jenis-jenis Model data :

1. Object-Based Data Models

Entity-Relationship, Semantic, Functional, Object-Oriented.

2. Record-Based Data Models

Relational Data Model, Network Data Model, Hierarchical Data Model.

3. Physical Data Models

Menerangkan bagaimana data disimpan dalam komputer, merepresentasikan informasi seperti ; struktur record, permintaan record, dan jalur akses

4. Conceptual Modelling

· Skema konseptual merupakan bagian utama dari system yang menampilkan view seluruh user.

· Merupakan representasi yang akurat dan lengkap darikebutuhan data pada organisasi.

· Merupakan proses pembentukan suatu model informasi yang digunakan dalam organisasi yang terlepas dari detail implementasi.

· Hasilnya merupakan model data konseptual.

Basis data relasional (relational database) ialah model data yang berbentuk tabel dua dimensi yang terdiri atas baris dan kolom.

Keuntungan basis data relasional

1. bentuknya sederhana

2. mudah melakukan berbagai operasi data

Istilah dalam basis data relasional

1. relasi : sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris

2. atribut/field : kolom pada sebuah relasi

3. tupel/record : baris pada sebuah relasi

4. domain : kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut

5. degree (derajat) : jumlah atribut dalam sebuah relasi

6. cardinality : jumlah tupelo dalam sebuah relasi

Relational key :

1. Super key

Satu atau kumpulan atribut yang secara unik mengidetifikasi sebuah tupel didalam relasi.

2. Candidate key

Atribut didalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik.

3. Primary key

Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupelo secara unik dalam relasi.

4. Alternate key

Candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key.

5. Foreign key

Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya menjadi atribut biasa.

Relational integrity role :

1. Null

Nilai suatu atribt yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk tupel tersebut.

2. Entity Integrity

Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null.

3. Referential Integrity

Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci utama bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan.

Tingkat eksternal yaitu menerangkan view data base dari sekelompok pemakai. Tingkat konseptual yaitu menerangkan informasi database secara menyeluruh dengan menyembunyikan data secara fisik. Tingkat internal yaitu menerangkan struktur penyimpanan database secara fisik.

Data independen : kapasitas untuk mengubah skema pada satu

level sistem basis data tanpa mengubah skema pada level lain.

1. Physical Data Independent, perubahan pada skema internal tidak mempengaruhi skema lain.

2. Logical Data Independent, perubahan pada skema konseptual

tidak mempengaruhi skema lain. Mapping (Transformasi), proses pendefinisian informasi dari satu level ke level lainnya.

· Konseptual /internal mapping, pendefinisian hubungan antara view konseptual dengan database dilevel internal.

· Eksternal /konseptual mapping, pendefinisian hubungan antara view konseptual dengan database dilevel eksternal.

DBMS

Kerugian DBMS

· Rumit (Complexity). Karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS menjadi software yang cukup rumit. Seluruh user. harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik, sehingga dapat memperoleh manfaatnya.

· Ukuran (Size). Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan banyak software pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan memory.

· Biaya DBMS (Cost of DBMS)

· Biaya Tambahan Hardware (Additional hardware costs)

· Biaya Konversi (Cost of conversion)

· Performance. Pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi, akibatnya mungkin beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya.

· Higher impact of a failure. Karena system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka kerusakan pada bagian manapun dari sistem, akan menyebabkan operasi terhenti.

Fungsi-fungsi DBMS

1. Data definition DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data

2. Data manipulation DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data

3. Data security and integrity DBMS harus dapat memeriksa keamanan dan integriti data yang didefinisikan oleh DBA

4. Data recovery and concurrency DBMS harus dapat menangani kegagalan pengaksesan database yang disebabkan oleh kesalahan system, kerusakan disk dan sebagainya. DBMS harus dapat memantau pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat bersamaan

5. Data dictionary Tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam database. Data dictionary disebut juga metadata (data mengenai data)

Berisi tentang:

· Nama-nama user yang mempunyai wewenang untuk penggunaan DBMS

· Nama-nama item data

· Jenis-jenis dan ukuran item data

· Batasan untuk masing-masing item data

6. Performance DBMS harus dapat menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin

database (basis data)

A. PENGENALAN B ASIS DATA (DATA BASE)

Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi.

DBMS (Data Base Management System) adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan ke data base.

Sistem Basis Data = DBMS + Basis data

Struktur File Database

1. Data adalah satu satuan informasi yang akan diolah, dimana sebelum diolah dikumpulkan di dalam suatu file database. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis menurut struktur file database tersebut.

2. RECORD adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama, Alamat, Nomor Telepon. Setiap keterangan yang mencakup Nama, Alamat dan Nomor Telepon dinamakan satu record. Dan setiap record diberi nomor urut yang disebut nomor record (Record Number). Ukuran suatu file database ditentukan oleh jumlah record yang tersimpan di dalamnya.

3. FIELD adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record diatas maka terdiri dari 3 field, yaitu field Nama, field Alamat dan field Nomor Telepon.

Gambar berikut menunjukan sebuah file DataBase dengan ketentuan :

Nama File : Data.DBF

Jumlah Record : 5 buah

Isi Field : Nama, Alamat, No_Telp

Data : Record No.1

Monica

Rawasari

12345678

Keuntungan file manajemen data base :

1. Tidak terjadi kerangkapan data

2. Data lebih konsisten

3. Data dapat digunakan bersama-sama

4. Data dapat distandarisasi

5. Keamanan data dapat terjamin

6. Integritas data terpelihara

7. Data independen

keamanan sistem

I. Keamanan Sistem

Adalah proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia. Kemanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi

Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :

1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.

2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.

3. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.

Pengendalian Akses ; dicapai melalui suatu proses 3 langkah, yang mencakup :

1. Indentifikasi User.

2. Pembuktian Keaslian User.

3. Otorisasi User.

II. Strategi Pengulangan Biaya Manajemen Informasi

Strategi yang paling banyak dimanfaatkan adalah :

1. Strategi Konsolidasi, dapat diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah. Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.

2. Downsizing, adalah transfer berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini. Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem yang user friendly.

3. Outsourcing, ukuran pemotongan biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.

Jasa-jasa yang ditawarkan Outsourcers mencakup :

q Entry data dan pengolahan sederhana.

q Kontrak pemrograman.

q Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.

q Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.

q Dukungan operasi untuk pemeliharaan, pelayanan atau pemulihan dari bencana.

III. Strategi CIO Proaktif

CIO dapat menghadapi tantangan langsung dan menyediakan dukungan informasi berkualitas dengan mengikuti suatu strategi yang terdiri dari elemen-elemen :

1. Menekankan manajemen kualitas dari sumber daya informasi dengan mengidentifikasi kualitas kebutuhan dari pelanggan informasi eksternal dan internal.

2. Mencapai ikatan pemakai yang kuat dengan memastikan bahwa tujuan IS sesuai dengan tujuan pemakai dan memastikan bahwa aplikasi bernilai strategis bagi perusahaan mendapatkan dukungan kualitas tertinggi serta menekankan pengembangan aplikasi bersama.

3. Memperkuat ikatan eksekutif dengan menjadi pakar dalam bisnis perusahaan dan menyediakan dukungan informasi perusahaan bagi eksekutif perusahaan.

4. Menyusun tim IS yang memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang diperlukan untuk mengintegrasikan sumber daya informasi.

5. Menyusun staf IS yang kompeten dalam teknologi dan metodologi yang canggih untuk menyediakan dukungan user.

6. Membangun sistem informasi pelayanan informasi yang memungkinkan CIO dan manajemen IS mengelola sumber daya informasi dalam lingkungan perusahaan.

Rencana backup bisa terdiri atas computer backup. Persetujuan dengan pemakai lain yang menggunakan peralatan yang sama, persetujuan hot sife dan empty shell. Manajer tertarik menerapkan kontrol CBIS karena penembusan keamanan dapat melumpuhkan operasi perusahaan, memutuskan hubungan manajer dengan system fisik, menghasilkan informasi salah yang mengakibatkan terjadinya keputusan yang salah pula, dan menjadikan pesaing bisa mencuri informasi. Dalam jangka panjang nanti, perlindungan terhadap informasi mungkin akan lebih penting bagi penampilan perusahaan dari pada perlindungan asset keuangan perusahaan.

keamanan dan kontrol sistem informasi

I. Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan

Sebuah system harus mempunyai tiga property (sifat), yaitu :

· Integritas, system akan mempunyai integritas bila ia berjalan menurut spesifikasinya. Perancang system berusaha untuk mengembangkan system yang mempunyai integritas fungsional, yaitu kemampuan untuk melanjutkan operasi, apabila salah satu atau lebih dari komponennya tidak berjalan.

· Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan). Bila system memiliki audibilitas maka mudah bagi seseorang untuk memeriksa, memverifikasi atau menunjukkan penampilannya.

· Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan atau penghambatan pengaruh terhadap system. Teknik yang efektif untuk mendapatkan daya kontrol system ini adalah dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara terpisah.

II. Tugas Kontrol CBIS

Kontrol CBIS mencakup semua fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi.

Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.

III. AREA PENGONTROLAN CBIS

§ Kontrol Proses Pengembangan

Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.

Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :

1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS

2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS

3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.

4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS

5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,

6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.

7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.

§ Kontrol Disain Sistem

Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :

| Permulaan Transaksi (Transaction Origination)

Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;

· . Permulaan dokumen sumber

· . Kewenangan

· . Pembuatan input computer

· . Penanganan kesalahan

· . Penyimpanan dokumen sumber

| Entri Transaksi (Transaction Entry)

Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :

· . Entri data

· . Verifikasi data

· . Penanganan kesalahan

· . Penyeimbangan batch

| Komunikasi Data (Data Communication)

Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :

· . Kontrol pengiriman pesan

· . Kontrol saluran (channel) komunikasi

· . Kontrol penerimaan pesan

· . Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh

| Pemrosesan Komputer (Computer Processing)

Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :

· . Penanganan data

· . Penanganan kesalahan

· . Database dan perpustakaan software

Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)

Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari

· Kata kunci (Password)

· . Direktori pemakai (User Directory)

· . Direktori elemen data (Field Directory)

· . Enkripsi (Encryption)

| Output Komputer (Computer Output)

Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :

· . Penyeimbangan operasi komputer

· . Distribusi

· . Penyeimbangan departemen pemakai

· . Penanganan kesalahan

· . Penyimpanan record